Minggu, 22 Maret 2015
Wanita teladan (Khadijah Binti Khuwailid dan Fatimah Binti Muhammad)
Khadijah Binti Khuwailid
Khadijah, sosok yang tak kalah luar biasa. Istri dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Khadijah merupakan teladan sejati para istri dalam ketaatannya kepada suami. Khadijah juga merupakan wanita pertama yang mengakui kenabian suaminya.
“Demi Allah, sesungguhnya Allah selamanya tidak akan pernah menghinakanmu. Demi Allah sungguh engkau telah menyambung tali silaturahim, jujur dalam berkata, membantu orang yang tidak bisa mandiri, engkau menolong orang miskin, memuliakan (menjamu) tamu, dan menolong orang-orang yang terkena musibah” (HR. Bukhari dan Muslim)
Khadijah selalu memberikan dukungan terbaik bagi Rasulullah. Semua harta yang ia dan Nabi miliki, semuanya digunakan untuk dakwah Islam. Kondisi apapun yang terjadi, Khadijah selalu berada di samping Rasul. Ia tetap setia.
“Dia (Khadijah) beriman kepadaku di saat orang-orang mengingkari. Ia membenarkanku di saat orang mendustakan. Dan ia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang tiada mau”. (HR. Ahmad)
Tidak hanya dukungan, Khadijah merupakan saudagar sukses dari Mekkah, sebuah pelajara penting bagi kaum wanita untuk menjadi pribadi yang profesional juga mandiri. Rumah tangganya bersama Rasul tidak pernah sekalipun mereka berkata-kata kasar, apalagi menghujat satu sama lain. Khadijah tidak pernah menampakkan wajah ‘cemberut’ di depan Rasul. Ia merupakan teladan sejati para istri.
Dan setiap apa yang dikerjakannya, mendapat balasan dari Allah Azza Wa Jalla.Rasulullah saw bersabda: “Wahai Khadijah, ini malaikat Jibril telah datang dan menyuruhku untuk menyampaikan salam dari Allah kepada-mu dan memberikan kabar gembira kepadamu dengan rumah yang terbuat dari kayu, tidak ada keributan dan rasa capai di dalamnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Fatimah Binti Muhammad
Jika ingin tahu sifat, karakter, cara bicara bahkan cara berjalan rasul versi perempuan, maka ialah yang paling mirip dengannya. Ia adalah Fatimah binti Muhammad.
“Saya tidak melihat seorang pun yang cara berjalan, tingkah laku, pembicaraan, dan saat berdiri juga duduknya yang sangat mirip dengan Rasulullah selain Fatimah.” (HR Tirmidzi)
Saat Fatimah masih kecil, ia merupakan saksi pembangkangan kafir Quraisy terhadap apa yang dibawa ayahnya. Fatimah yang kemudian membersihkan pakaian Rasul saat kotoran ditimpakan padanya. Fatimah dengan lantang berorasi di depan kaum kafir yang menyakiti Rasul. Ialah sosok wanita yang sangat pemberani.
Fatimah juga mendapatkan ujian yang sangat berat, salah satunya ditinggal ibu dan saudara-saudarinya satu per satu. ia begitu tegar saat menghadapi ujian. Bahkan Fatimah mengurus semua kebutuhan ayahandanya. Sunguh ia contoh bakti yang luar biasa, hingga ia terkenal dengan sebutan Ummu Abiha (anak yang menjadi seperti ibu bagi ayahnya).
Selain kisah hidupnya, kisah dengan suaminya Ali bin abi Thalib, kisah cinta yang menjadi teladan bagi muda mudi dalam mengontrol setiap apa yang berkecamuk dalam hatinya. Rasa yang ada di hati Fatimah sangat tersimpan dengan rapi. Kata cinta, terucapkan hanya ketika ia yang telah mengusik hatinya, Ali bin Abi Thalib, telah menjadi penyempurna separuh agamanya. Luar biasa bukan?
Kita tentu bisa melihat, apa yang ia lakukan, setiap ujian yang ia tempuh, dan pengorbanan-pengorbanan yang dilakukannya. Allah mengangkat derajatnya dunia akhirat dan melahirkan dari rahimnya anak-anak yang menjadi penerus keturunan Rasulullah.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar